LAPORAN UJI BORAK PADA MAKANAN (PENTOL, MIE INSTANT, TAHU PUTIH, SANTAN INSTAN)
Biologi
Tentang
boraks
Disusun oleh: XII IPA 5
1.
Arina hidayati (03)
2.
Nayla
nadhiroturrosyida (17)
3.
Nina dwi
nurfitriani (19)
4.
Rindi yulia nur indahsari (26)
5.
Yulina widyayanti (36)
Pembimbing: Drs. Sunu Widodo,M.Pd
SMAN 1 Durenan
Tahun ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puji syukur kepada
Allah SWT karena atas berkat rahmat
taufiqdan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang “UJI
MAKANAN YANG MENGANDUNG BORAKS”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Dalam
laporan ini kami akan menguraikan tentang ciri ciri makanan yang mengandung
boraks serta dampak negatif boraks
terhadap kesehatan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran dari
para pembaca untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Kami berharap semoga
laporan ini dapat menambah wawasan tentang boraks kepada para pembaca.
Durenan,
20 September 2016
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Akibat
kemajuan ilmu teknologi pangan di dunia dewasa ini, maka semakin banyak jenis
bahan makanan yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi dalam bentuk yang lebih
awet dan lebih praktis dibandingkan dengan bentuk segarnya. Berkembangnya
produk pangan awet tersebut hanya mungkin terjadi karena semakin tingginya
kebutuhan masyarakat perkotaan terhadap berbagai jenis makanan yang praktis dan
awet.Produksi dan suplai produk jadi yang awet biasanya dilakukan secara
sentral dalam pabrik pengolahan dan pengawetan makanan. Dengan demikian waktu
yang diperlukan untuk menyiapkan sajian sampai siap untuk dapat disantap dapat
dipersingkat, dengan hasil makanan yang sama lezatnya seperti bila diolah
sendiri daribahan segar.
Di
kalangan konsumen pangan masih sering terjadi kontroversi mengenai penggunaan
bahan tambahan makanan di industri pangan, khususnya mengenai resiko kesehatan,
terutama yang berasal dari bahan sintetik kimiawi. Sebab masalah keamanan
pangan bukan hanya merupakan isu dunia, tetapi juga telah menjadi masalah
setiap orang.Kebanyakan makanan yang dikemas mengandung bahan tambahan, yaitu
suatu bahan yang dapat mengawetkan makanan atau merubahnya dengan berbagai
teknik dan cara. Bahan Tambahan Makanan didefinisikan sebagai bahan yang tidak
lazim dikonsumsi sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas
makanan, dapat bernilai gizi atau tidak bernilai gizi, ditambahkan ke dalam
makanan dengan sengaja untuk membantu teknik pengolahan makanan (termasuk
organoleptik) baik dalam proses pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan,
pengepakan, pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan produk makanan olahan,
agar menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu makanan yang lebih baik
atau secara nyata mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
Jadi
kontaminan atau bahan-bahan lain yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memperbaiki
atau meningkatkan mutu gizi bukan merupakan bahan makanan tambahan.Bahan
tambahan makanan digunakan di industri-industri makanan untuk meningkatkan mutu
pangan olahan, dan penggunaan bahan tambahan makanan tersebut dibenarkan
apabila memiliki peran sebagai berikut :
1.
Untuk mempertahankan nilai gizi makanan
2.
Untuk orang tertentu yang memerlukan makanan diet
3.
Untuk keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pengemasan, dan
pengangkutan.
1.2. RUMUSAN
MASALAH
- Bagaimana
ciri ciri makanan yang mengandung boraks?
- Apakah
dampak negative yang ditimbulkanoleh penggunanaan boraks dalam jangka panjang?
- Bahan
apakah yang mampu menggantikan boraks?
1.2 TUJUAN
PENELITIAN
Untuk mengetahui
ciri ciri makanan yang mengandung boraks serta dampak negatif boraks
terhadap kesehatan sehingga kita bias
menghindari makanan tersebut karena makanan tersebut kurang baik untuk
kesehatan.
1.3 HIPOTESIS
- Makanan
yang mengandung boraks akan berwarna orange kecoklkatan apabila ditetesi
dengan cairan kunyit.
- Boraks
dapat mengakibatkandemam, depresi, kerusakan ginjal, nafsu makan
berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit,
anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.
1.4 MANFAAT
PENELITIAN
Mengetahui
tentang ciri ciri makanan yang mengandung boraks serta dampak negatif boraks
terhadap kesehatan sehingga kita bias
menghindari makanan tersebut karena makanan tersebut kurang baik untuk
kesehatan. Selain itu kita untuk mengetahui bahan bahan alami yang dapat
digunakan untuk memggantikan boraks.
BAB 2
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 LANDASAN
TEORI
Boraks
atau dalam nama ilmiahnya dikenal sebagai sodium tetraborate decahydrate
merupakan bahan pengawet yang dikenal masyarakat awam untuk mengawetkan kayu,
antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Tampilan fisik boraks adalah berbentuk
serbuk kristal putih. Borakstidak memiliki bau jika dihirup menggunakanindera
pencium serta tidak larut dalam alkohol. Indeks keasaman dari boraks diuji
dengan kertas lakmus adalah 9,5, ini menunjukkan tingkat keasaman boraks cukup
tinggi (Bambang, 2008).Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan
dengan nama kimianatrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O).
Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium
hidroksida dan asam borat (H3BO3).
Boraks
atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat
antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan
untuk makanan. Bahaya boraks jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan bisa
menyebabkan iritasi saluran pernapasan, iritasi kulit, iritasi mata dan
kerusakan ginjal. Jika boraks 5-10 gram tertelan oleh anak-anak bisa
menyebabkanshockdan kematian. Efek akut dari boraks bisa menyebabkan badan
berasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan
gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan
sakit kepala.
Asam borat atau
boraks (boric acid) merupakan zat pengawet berbahaya yang tidak diizinkan
digunakan sebagai campuranbahan makanan. Boraks adalah senyawa kimia dengan
rumus Na2B4O7 10H2O berbentuk
kristal putih, tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Dalam air,
boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat (Syah, 2005). Asam
borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan
asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai
boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan
salep luka kecil.
Namun,
bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun
ketika terserap masuk dalam tubuh.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.722/Menkes/IX/1988, asam borat dan senyawanya merupakan salah satu dari
jenis bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam produk makanan.
Karena asam borat dan senyawanya merupakan senyawa kimia yangmempunyai sifat
karsinogen. Meskipun boraks berbahaya bagi kesehatan ternyata masih banyak
digunakan oleh masyarakat sebagai bahan tambahan makanan, karena selain
berfungsi sebagai pengawet, boraks juga dapat memperbaiki tekstur bakso dan
kerupuk hingga lebih kenyal dan lebih disukai konsumen (Mujianto, 2003).
Asam
borat (H3BO3) merupakan senyawa bor yang dikenal juga
dengan nama borax. DiJawa Barat dikenal juga dengan nama “bleng”, di Jawa Tengah
dan Jawa Timur dikenal dengan nama “pijer”. Digunakan/ditambahkan ke dalam
pangan/bahan pangan sebagai pengental ataupun sebagai pengawet (Cahyadi, 2008).
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan diperoleh data bahwa senyawa asam
borat ini dipakai pada lontong agar teksturnya menjadi bagus dan kebanyakan
ditambahkan pada proses pembuatan bakso.Komposisi dan bentuk asam borat
mengandung 99,0% dan 100% H3BO3. Mempunyai bobot molekul
61,83 dengan B = 17,50% ; H = 4,88% ; O = 77,62% berbentuk serbuk hablur
kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta
agakmanis (Cahyadi, 2008).
Karekteristik
boraks antara lain (Riandini, 2008):
1.Warna adalah
jelas bersih
2.Kilau seperti
kaca
3.Kristal
ketransparanan adalah transparan ke tembus cahaya
4.Sistem hablur
adalah monoklin
5.Perpecahan
sempurna di satu arah
6.Warna lapisan
putih
7.Mineral yang
sejenis adalah kalsit, halit, hanksite, colemanite, ulexite dan garam asam bor
yang lain
8.Karakteristik
yang lain: suatu rasa manis yang bersifat alkali.
Senyawa asam
borat ini mempunyai sifat-sifat kimia sebagai berikut: jarak lebur sekitar 171°C,
larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85%
dan tak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah dengan penambahan asam
klorida, asam sitrat atau asam tetrat. Mudah menguap dengan pemanasan dan
kehilangan satu molekul airnya pada suhu 100°C yang secara perlahan berubah
menjadi asam metaborat (HBO2).
Asam borat merupakan asam lemah dan
garam alkalinya bersifat basa. Satu gram asam borat larut sempurna dalam 30
bagian air, menghasilkan larutan yang jernih dan takberwarna. Asam borat tidak
tercampur dengan alkali karbonat dan hidroksida (Cahyadi, 2008). Efek boraks
yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan tekstur makanan.
Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso dan lontong akan membuat
bakso/lontong tersebut sangat kenyal dan tahan lama, sedangkan pada kerupuk
yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta memiliki tekstur
yang bagus dan renyah. Parahnya, makanan yang telah diberiboraks dengan yang
tidak atau masih alami, sulit untuk dibedakan jika hanya dengan panca indera,
namun harus dilakukan uji khusus boraks di Laboratorium (Depkes RI, 2002).bisa
didapatkan dalam bentuk padatatau cair (natrium hidroksida atau asam borat).
Baik
boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik dan biasa digunakan oleh
industri farmasi sebagai ramuan obat, misalnya dalam salep, bedak, larutan
kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Selain itu boraks juga
digunakan sebagai bahan solder, pembuatangelas,bahan pembersih/pelicin
porselin, pengawet kayu dan antiseptik kayu (Aminah dan Himawan, 2009).Meskipun
bukan pengawet makanan, boraks sering pula digunakan sebagai pengawet makanan.
Selain sebagai pengawet, bahan ini berfungsi pula mengenyalkan makanan. Makanan
yang sering ditambahkan boraks diantaranya adalah bakso, lontong, mie, kerupuk,
dan berbagai makanan tradisional seperti “lempeng” dan “alen-alen”. Di
masyarakat daerah tertentu boraks juga dikenal dengan sebutan garam bleng,
bleng atau pijer dan sering digunakan untuk mengawetkan nasi untuk dibuat
makanan yang sering disebut legendar atau gendar (Yuliarti, 2007).
BAB 3
METODE
PENELITIAN
3.1 ALAT DAN
BAHAN
1. Kunyit
2. Cutter
3.
Parut
4.
Plat tetes
5.
Saringan
6.
Mortar dan penumbuk
7.
Pentol bakso
8.
Mie instant
9.
Santan instant
10.
Tahu putih mentah
3.2 WAKTU DAN
TEMPAT PENELITIAN
- Waktu
: Jum’at, 16 September 2016 pukul (09.50-11.20 WIB)
- Tempat
penelitian : di laboratorium biologi SMAN 1 Durenan
3.3 CARA
KERJA
- Kupas
kunyit dan parut. Lalu gunakan penyaring untuk mendapatkan sari kunyitnya.
Tambahkan sedikit air untuk memperoleh warna kuning muda
- Tumbuk
makanan yang akan di uji ( pentol bakso, mie instan, santan instan, dan
tahu putih mentah ) pada mortar hingga
halus,
- Letakkan
dalam plat tetes.
- Usahakan
masing-masing bahan makanan tidak saling bercampur satu sama lain.
- Tambahkan
sedikit air kunyit ke bahan makanan yang telah dihaluskan tadi.
- Amati
dann catat perubahan yang terjadi.
Catatan :Bahan
makanan yang berubah warna menjadi merah kecoklatan setelah ditetesi air kunyit
berarti bahan makanan tersebut mengandung boraks.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 DATA
PENELITIAN
No
|
Bahan
|
Mengandung Boraks
|
Tidak Mengandung Boraks
|
1
|
Pentol bakso
|
-
|
ü
|
2
|
Mie instant
|
-
|
ü
|
3
|
Tahu putih mentah
|
-
|
ü
|
4
|
Santan isntant
|
-
|
ü
|
Berdasarkan data
tersebut maka kami dapat membuat analisis data sebagai berikut :
- Pentol
bakso tidak mengandung boraks karena tidak berwarna orange kecoklatan setelah
ditetesi dengan cairan kunyit
- Mie
instan tidak mengandung boraks karena berwarna orange kecoklatan setelah
ditetesi dengan cairan kunyit
- Tahu
putih mentah tidak mengandung boraks karena berwarna orange kecoklatan setelah
ditetesi dengan cairan kunyit
- Santan
instant tidak mengandung boraks karena berwarna orange kecoklatan setelah
ditetesi dengan cairan kunyit
4.2 PEMBAHASAN
- Makanan
yang mengandung boraks mempunyai ciri-ciri berwarna orange kecoklatan setelah
ditetesi dengan cairan kunyit
- Pemakaian
boraks dalam jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan
ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan,
kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian. Boraks
juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme
toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung
di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan
akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak,
atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi
tinggi.Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuhakan menyebabkan
timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut.
- Bagi
anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau
lebih,akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi
jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih.
Adapun bahan
alami yang lebih aman untuk menggantikan boraks antara lain :
- Lengkuas
karena Anti mikroba
Peran
lengkuas sebagai pengawet makanan tidak terlepas dari kemampuan lengkuas yang
memiliki aktivitas antimikroba. Antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia
yang dapat mengganggu pertumbuhandan aktivitas mikroba, khususnya mikroba
perusak dan pembusuk makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal
(membunuh bakteri), bakteristatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal
(membunuh kapang), fungistatik (menghambat pertumbuhan kapang), ataupun
germisidal (menghambat germinasispora bakteri).Hasil-hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar komponen di dalam rempah-rempah bersifat
sebagai antimikroba, sehingga dapat mengawetkan makanan. Komponen rempah-rempah
yang mempunyai aktivitas antimikroba terutama adalah bagian minyak atsiri.
- Bawang
putih
- Kubis
Menghasilkan
asam laktat yang berguna untuk mengawetkan ikan yang dapat tahan kurang lebih
12 jam.
- Air
aki di gunakan sebagai pengawet mi basah dengan cara saat proses pembuatan
adonan, sebaiknya tepung diberi air aki selain diberi air biasa. Cara
pembatan air ki adalah :jerami dibakar hingga jadi abu. Lalu abu jerami
ini dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diberi air dan rendam sekitar 1
sampai 2 jam.
Selanjutnya
saring sehingga sisa bakaran jerami tidak bercampur denganair. Air sisa bakaran
jerami inilah yang disebut denga air ki yang dijadikan campuran adonan mi. mi
dapat bertahan selama 2 hari..
- Ekstrak
rempah-rempah (jahe,dapat digunakan pengawet alami pada bakso,kunyit
sebagai pengawet pada mi, bunga kecombrang sebagai pengawet alami pada
tahu.) sebagai pengawet alami pada makanan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian diatas maka kami dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain:
- Makanan
yang mengandung boraks akan berwarna orange kecoklatan setelah ditetesi
cairan kunir.
- Penggunaan
boraks dalam jangka panjang dapat mengakibatkan demam, depresi, kerusakan
ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan,
kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian
- Adapun
bahan alami yang aman untuk menggantikan borak antara lainlengkuas, bawang
putih,kubis,air aki
5.2 SARAN
- Perlu
diadakan penelitian yang lebih lanjutagar mendapatkan data yang lebih
akurat.
- Kita
harus waspada dalam mengonsumsi makanan agar kesehatan kita tetap terjaga.
DAFTAR
PUSTAKA
htmlhttp://millo-tongkosong.blogspot.com/2010/04/bahan-pengganti-formalin-borax.
htmlhttp://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/17/identifikasi-borak/
Comments
Post a Comment